Merasa si bos kurang menyukai kamu sebagai karyawan..? Atau si bos selalu mendapati kesan kamu adalah satu karyawan yang kurang bisa diandalkan…??? Usir pandangan salah si bos dengan memastikan sikap-sikap berikut tidak ada dalam diri kamu:
1. Menolak diberi tugas
Sang supervisor meminta kamu untuk mengerjakan suatu tugas di luar tanggung jawab harian. Tugas tersebut membutuhkan waktu dan tenaga.., tapi kamu tak tertarik untuk mengerjakan tugas tersebut.., sehingga kamu menolak tugas tersebut. Hati-hati, jika alasan kamu tidak benar.., penolakan tersebut bisa menjadi bumerang bagi kamu. Adalah hal yang tidak bijaksana untuk membangun reputasi di mata bos sebagai orang yang tidak dapat diandalkan… Selama kamu masih bisa mengakomodir perintah si atasan.., dan memiliki waktu untuk mengerjakan tugas, lakukanlah. Jawaban “tidak” dari kamu meyakinkan si atasan untuk berhenti menawarkan kesempatan berkembang dan memperluas tanggung jawab kepada kamu.., termasuk tugas-tugas yang menarik bagi kamu…
2. Terlalu “manja”
Karyawan yang selalu minta perhatian dari atasan terus menerus.., akan membuat si bos merasa kesal. Perhatian konstan yang kamu minta dari bos terus menerus akan mengganggu pekerjaannya. Apalagi jika sampai mengusik tugas pentingnya.., bisa-bisa ia akan mencari pengganti kamu… Naahh….. Ia butuh asisten.., bukan ia yang harus mengasisteni kamu….. 😦
3. Kurang komunikatif
Dalam pekerjaan, komunikasi adalah unsur penting. Pastikan kamu dan si atasan berada dalam “gelombang” yang sama… Kamu harus bisa memahami bagaimana cara si bos berkomunikasi… Apakah ia lebih suka mendapatkan laporan mendetail, atau yang ringkas. Apakah ia lebih suka dapat telepon untuk penjelasan.., atau lebih suka penjelasan tertulis..?
4. Terlalu banyak bertanya
Selalu dengarkan bos kamu dengan seksama. Kalau perlu.., bawalah selalu buku catatan tiap kali ia bicara… Ia tak akan senang jika harus terus menerus mengulang perintahnya. Usahakan untuk berpikir selangkah lebih maju ketika ia mengajukan perintah.., supaya kamu tak perlu mengganggunya ketika ada yang terlewat. Jika memang kamu terpaksa bertanya soal tugas tersebut.., pastikan untuk mendekati si atasan dengan pertanyaan spesifik.., langsung, singkat, dan lugas di saat yang tepat…
5. Enggak nyambung
Kamu harus mampu mengkritik diri sendiri agar hasil pekerjaan kamu tidak melulu mengalami koreksi dari si atasan… Pastikan tidak ada kesalahan pengetikan saat menuliskan laporan. Atau…, ketika kamu dipercaya menyiapkan sebuah pertemuan.., pastikan semua peralatan dalam keadaan baik dan tidak ada kesalahan teknis saat akan digunakan… Pastikan persiapkan kertas presentasi dan konsumsi sudah tersedia. Pastikan kondisi kamu tenang dan mampu mengatasi situasi…
6. Menolak mengakui kesalahan kamu
Menciptakan alasan tak masuk akal untuk mengelak dari tanggung jawab atas kesalahan yang kamu buat bukanlah tindakan seorang profesional… Plus.., kebohongan pun akan terkuak juga pada akhirnya. Jika memang kamu melakukan kesalahan.., baik sengaja atau tidak, akuilah… Humm… Lalu siapkan rencana untuk mengkoreksi masalah tersebut.., hitung-hitung menjadikan insiden tersebut sebagai pelajaran, agar tidak terulang di masa depan…
7. Tidak waspada
Ketika kamu merasa tidak mampu menyelesaikan tugas sulit yang ia berikan sesuai dengan tenggat waktu yang diminta, katakan jauh-jauh hari… Jangan sampai ia mendapati pekerjaan tidak kelar.., padahal seharusnya bisa mencari bantuan lain seandainya ia tahu bahwa kamu mengalami kesulitan saat mencoba mengerjakan tugas tersebut. Ia akan menghargai bahwa kamu sudah mencoba.., namun, jelaskan alasan bahwa kamu tak mampu menyelesaikannya…
8. Orang yang bisa dipercaya
Para bos mencari bawahan yang memiliki sifat positif. Sikap dan sifat penuh antusiasme bisa menyebar… Apalagi di saat perusahaan menghadapi situasi genting.., diperlukan karyawan yang bisa tetap tenang… Jangan sampai kamu kedapatan menjadi orang yang menyebar gosip di kantor… Hiiii……..
(Editor: kompas.com /Sumber: careerbuilder)
[…] seorang perempuan itu hanya mengelola rumah yang jauh dari kantor dan akan kebingungan bila menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan dunia kerja laki-laki, dan wanita dianggap hanya memiliki kemampuan untuk […]